Mengunjungi Inggris rasanya tidak lengkap jika tidak melihat dari dekat kehidupan para bangsawan dan segala kisah romantis, tragis, dan heroik yang mengiringi perjalanan sejarah monarki Inggris. Seperti yang telah dijanjikan pada tulisan pertama London, Kota Penuh Sejarah (1), sambungannya akan bercerita tentang Kastil Berhantu.
Tower of London, seperti yang pernah diceritakan pada artikel pertama, merupakan salah satu ikon penting dalam sejarah Inggris. Mulai dibangun pada tahun 1066, merupakan tanda penaklukan tanah Inggris oleh William , Duke of Normandy, seorang bangsawan Perancis. Penaklukan ini merupakan babak baru dari sejarah dan budaya Inggris.
William mengalahkan Raja Harold II pada 14 Oktober 1066 dalam Battle of Hastings. William mengubah wajah Kerajaan Inggris menjadi bergaya Perancis, atau disebut juga era Norman England.
White Tower yang terletak ditengah kompleks Tower of London, dibangun oleh William The Conqueror pada tahun 1078. Sebutan White Tower kemudian menjadi sebutan untuk keseluruhan kompleks. Namun warna putih Kastil ini tidak mewakili seluruh kehidupan yang berlangsung di dalam kompleks. Ada satu periode, sekitar tahun 1.100, kastil ini menjadi penjara dan tempat penyiksaan tahanan politik. Fungsinya sebagai penjara mencapai puncaknya pada abad ke-16 dan 17.
Ada satu bagian yang menarik ketika hendak memasuki lingkungan Kastil, ada pintu yang setengah terendam air, diberi nama “Traitors’ Gate” atau “Gerbang Pengkhianat”. Gerbang ini merupakan pintu keluar masuk ke dalam Tower of London melalui jalur air, tersambung dengan sungai Thames. Disebut “Traitors’ Gate”, karena banyak tahanan dengan tuduhan mengkhianati kerajaan dibawa melewati pintu tersebut, dan biasanya tidak keluar lagi hidup-hidup. Inilah awal dari kisah-kisah hantu dalam Kastil.
Kastil ini juga menjadi rumah bagi para raja dan bangsawan pada masa itu. Bagian pertahanan terdiri dari dua lapis tembok, tembok luar dan tembok dalam. Masing-masing tembok mempunyai menara pertahanan sendiri. Bisa dibayangkan seperti film-film kolosal tentang perang di abad pertengahan, dimana para prajurit pemanah dan invanteri dengan tameng, pedang dan ketopong berdiri mengawal Kastil dari serangan musuh diluar tembok. Tembok-tembok kuno itu menjadi saksi bisu hingar bingar pertempuran, desing panah dan denting pedang beradu, disertai jeritan perang para ksatria berbaju zirah.
Tower of London mengalami peluasan beberapa kali, terutama di masa pemerintahan Richard The Lionheart, Henry III dan Richard I pada abad ke-12 dan 13.
Selama periode 400 tahun, total tercatat ada 112 orang telah dieksekusi dalam kompleks Kastil dan banyak pula yang mengalami penyiksaan didalam ruang penjara dibalik tembok. Mungkin malam-malam tertentu masih terdengar gema jeritan tahanan yang disiksa dari balik tembok, suara arwah-arwah penasaran ratusan tahun yang lalu. Sayang tidak ada acara “Night Tour” untuk mencari suara-suara rintihan tersebut, pasti seru !!!
Bicara soal hantu di Kastil, hal ini bukan sembarang cerita, tetapi dikisahkan oleh semua tour guide disana. Ada beberapa peristiwa yang sangat khusus, sehingga legenda arwah penasaran menjadi buah bibir turun temurun. Diantaranya ada dua peritiwa yang terkenal. Pertama, pembunuhan dua orang Pangeran, Edward dan Richard; kedua, hukuman pancung terhadap Anne Boleyn.
Pangeran Edward dan Richard yang masih muda adalah anak dari Raja Edward IV yang meninggal pada tahun 1483. Paman para Pangeran muda itu, Richard Duke of Gloucester diangkat menjadi pelindung pewaris tahta, Edward V, si Pangeran Sulung berusia 12 tahun. Kedua Pangeran tersebut menetap di Tower of London dalam perlindungan pamannya sampai cukup umur untuk memerintah. Pada bulan Juni 1483. kedua Pangeran muda itu hilang secara misterius di dalam Kastil. Pada Juli 1483, sang Paman menjadi Raja Inggris dengan nama Raja Richard III. Kecurigaan tertuju kepada Sang Paman, namun tidak ada bukti. Baru pada tahun 1674 ditemukan tulang-belulang anak-anak terkubur didalam tembok White Tower, diduga milik kakak beradik pewaris tahta. Kematian tragis demi tahta.
Anne Boleyn adalah Ratu Inggris pada antara 1533-1536, isteri kedua dari Raja Henry VIII. Isteri pertama Henry VIII adalah Chaterine of Aragon, kemudian Henry VIII tertarik dengan kecantikan Anne Bleyn yang mengabdi sebagai pelayan pribadi Chaterine. Henry VIII ingin menceraikan isteri pertama dan menikahi Anne, tetapi hal ini tidak disetujui oleh Paus Clement VII di Roma. Agama Katolik tidak mengijinkan perceraian, apalagi dengan alasan ingin menikah lagi dengan wanita lain. Namun bukanlah Raja kalau tidak menunjukkan kekuasaannya; dengan bantuan Thomas Cranmer, Archbishop of Canterbury, Henry menikahi Anne dan menceraikan Chaterine. Hal ini mengacaukan hubungan dengan Tahta Suci di Roma, Paus menyatakan ekskomunikasi terhadap Henry dan Anne.
Anne kemudian memberikan anak perempuan, Elizabeth I, kepada Henry VIII. Sang Raja tidak puas karena menginginkan anak laki-laki sebagai penerus tahta. Kemudian Raja Henry melirik gadis lain, Jane Seymour. Untuk menyingkirkan Anne, Raja Henry membuat tuduhan perzinahan terhadap Anne. Setelah pengadilan paksaan, Anne dipenjara dan dinyatakan bersalah. Hukuman mati dijatuhkan, tetapi berubah dari hukuman gantung menjadi hukuman pancung. Anne dipancung dengan pedang yang dibuat khusus bukan dengan kapak seperti umumnya. Ini merupakan penghormatan kepada Sang Ratu yang jadi korban intrik kerajaan. Jane Seymour, isteri ketiga Raja Henry memberikan anak laki-laki yang kemudian menjadi Raja Edward VI.
Bertahun-tahun kemudian, ada beberapa saksi mata yang menyatakan melihat seorang wanita berbaju putih berjalan disekitar White Tower, sambil menenteng kepalanya sendiri. Anne Boleyn dengan kepalanya ditangan !!! Bahkan konon ada saksi mata yang mati ketakutan, pada abad ke-19.
Entah benar atau tidak cerita hantu tersebut, yang pasti kelakuan Raja Henry VIII membuat Kerajaan Inggris putus hubungan dengan Tahta Suci di Roma dan Raja Inggris menobatkan diri menjadi kepala gereja di Kerajaan Inggris, bukan lagi Sri Paus.
Ada satu lagi kisah muram intrik dalam perebutan kekuasaan kerajaan, yaitu Lady Jane Grey, dikenal sebagai Sang Ratu Sembilan Hari. Jane Grey naik tahta menjadi Ratu setelah pewaris tahta Raja Edward VI yang berumur 15 tahun meninggal karena sakit pada tahun 1553. Tetapi ada pernyataan dari para bangsawan, pewarisan Jane Gery tidak sah, seharusnya Mary, sepupunya atau adik Sang Raja yang naik tahta. Perebutan kekuasaan dimenangkan oleh Mary dan pendukungnya. Jane Grey akhirnya dihukum pancung setelah sempat jadi Ratu selama sembilan hari saja. Arwah Jane pun dikatakan bergentayangan di dalam kompleks Kastil. Satu lagi korban intrik lingkar dalam kekuasaan menjadi arwah penasaran.
Disebelah White Tower ada lapangan rumput tempat pelaksanaan hukuman mati para tahanan. Mungkin dilapangan inilah, penampakan arwah penasaran konon terjadi. Percaya atau tidak.
Oh ya, tiket masuk Tower of London GBP 18 perorang dewasa. Di dalam lingkungan Kastil masih ada banyak objek menarik lainnya, menyusul…..
0 komentar:
Posting Komentar